
Jakarta, 27 April 2025 – Acara Halal Bihalal dan Begawe Beleq yang diselenggarakan oleh Himpunan Masyarakat Lombok (HIMALO) pada Minggu, 27 April 2025, di Anjungan Nusa Tenggara Barat (NTB), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, berlangsung dengan penuh semangat dan kebersamaan. Acara ini dihadiri oleh ribuan masyarakat Lombok yang tergabung dalam berbagai organisasi seperti HIMALO, Merang Sasak, dan Laskar Sasak.Reportase 7
Turut hadir dalam acara ini dua mantan Duta Besar Republik Indonesia yang memiliki kontribusi signifikan dalam diplomasi dan promosi budaya Indonesia di kancah internasional: I Gusti Agung Wesaka Puja, mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, yang pernah menerima penghargaan bergengsi Ridder Grootkruis in de Orde Van Oranje-Nassau dari Raja Belanda atas dedikasinya dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Belanda. dan ibu Yuli Mumpuni Widarso, mantan Duta Besar RI Berkuasa Penuh untuk Republik Aljazair, yang memulai tugasnya pada 27 Januari 2008, dan memiliki pengalaman panjang dalam diplomasi Indonesia di kawasan Afrika Utara.

Dalam sambutannya, Pak Puja menekankan pentingnya peran budaya dalam diplomasi internasional. Beliau mengungkapkan bahwa “budaya adalah jembatan yang menghubungkan bangsa, dan melalui budaya, kita dapat memperkenalkan kekayaan Indonesia kepada dunia.” Beliau juga mengapresiasi upaya HIMALO dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Sasak di perantauan.
Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan kesenian tradisional, di antaranya Tari Gandrung dan Hadroh dari santri Pondok Pesantren Mikrajussibyan NW Jakarta. Tari Gandrung yang enerjik dan Hadroh yang syahdu berhasil memukau para penonton dan menambah semarak suasana.
Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta, acara ini juga menyediakan doorprize menarik dari sponsor utama, yaitu Pertamina Patra Niaga dan PT Argo Nusa. Doorprize ini menjadi salah satu daya tarik tambahan bagi para peserta yang hadir.
Acara Halal Bihalal dan Begawe Beleq ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Sasak di perantauan. HIMALO berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi contoh bagi komunitas lainnya dalam menjaga dan melestarikan budaya serta tradisi daerah di perantauan. (Sekertariat Himalo)