Sekotong: Surga Tersembunyi di Selatan Lombok yang Menanti untuk Dijelajahi

|

Lombok Barat, NTB – Jika Lombok ibarat lukisan alam yang agung, maka Sekotong adalah salah satu sudutnya yang masih tersembunyi, belum banyak disentuh kuas wisatawan. Terletak di bagian barat daya Pulau Lombok, kawasan ini bagai serpihan surga yang jatuh ke bumi—menyimpan ketenangan, keaslian, dan pesona alam yang membuat siapa pun terperangah dalam diam.

Keindahan yang Masih Perawan

Pantai-pantai di Sekotong terbentang tenang, berpadu antara pasir putih yang lembut dan laut biru kehijauan yang jernih. Tidak ada keramaian, tidak ada riuh komersial. Hanya suara ombak yang bersahaja dan hembusan angin yang membawa aroma garam dari laut dalam. Pantai Elak-Elak, Pantai Mekaki, dan Pantai Tawun adalah beberapa mutiara yang belum terjamah penuh oleh wisatawan arus utama.

Mekaki, misalnya, adalah pantai berbentuk teluk dengan latar perbukitan hijau. Di pagi hari, matahari muncul perlahan dari balik bukit, memantulkan cahaya ke permukaan laut yang tenang—sebuah panorama yang nyaris mistis. Tak kalah memesona, Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Gili Kedis yang berada di sekitar Sekotong menawarkan pengalaman snorkeling dan island hopping dengan suasana yang jauh dari hiruk-pikuk Gili Trawangan.

Ekowisata dan Kearifan Lokal

Lebih dari sekadar panorama, Sekotong juga menyimpan kekayaan hayati dan budaya. Terumbu karang di kawasan ini menjadi habitat ikan hias tropis yang warna-warni. Program konservasi laut perlahan dikembangkan bersama masyarakat pesisir, menjadikan Sekotong sebagai contoh wisata berkelanjutan yang mengedepankan keseimbangan antara alam dan manusia.

Masyarakat lokal di desa-desa pesisir seperti Batu Putih, Pelangan, dan Sekotong Tengah, hidup dalam harmoni dengan laut. Mereka menggantungkan hidup dari hasil laut, tetapi dengan cara yang tetap menjaga kelestarian. Budaya menyambut tamu dengan keramahan Sasak terasa kuat, seakan Anda bukan hanya pengunjung, tapi keluarga yang pulang.

Akses dan Potensi

Dari Kota Mataram, Sekotong dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 1,5 jam perjalanan darat. Jalanan berliku namun mulus akan membawa Anda menyusuri pantai, ladang, dan bukit-bukit kecil yang seolah mengantar Anda menuju dunia yang berbeda—lebih tenang, lebih jujur, lebih alami.

Potensi wisata Sekotong belum tergarap maksimal, dan justru di situlah letak keistimewaannya. Ia menunggu dijelajahi oleh para pelancong yang mencintai keaslian, bukan kemewahan semu. Para fotografer, penulis, penyelam, dan pencari makna akan menemukan ruang kontemplasi di sini.

Untuk Mereka yang Mencari, Sekotong Menjawab

Sekotong bukan sekadar tempat. Ia adalah pengalaman. Ia adalah cermin dari bagaimana alam bisa tetap agung dalam kesederhanaannya, dan bagaimana manusia bisa hadir tanpa merusak.

Lombok mungkin telah dikenal dunia, tetapi Sekotong adalah rahasianya yang paling indah. Jika kau ingin tahu Lombok secara utuh, maka melangkahlah lebih jauh ke selatan. Karena di sanalah, dalam kesunyian pasir dan kejernihan laut, keajaiban sedang menunggu untuk ditemukan.